CIREBON, GemaMadani.com – Paguyuban Masyarakat Cirebon (Pamaci) pada tanggal 11 September 2025, kalau tidak ada aral melintang akan menggelar aksi turun ke jalan lagi, hal ini akan dilakukan seandainya jalur dialog tidak membuahkan hasil, dalam menyikapi berbagai persoalan yang terjadi di Kota Cirebon.
Demikian disampaikan Ketua Harian Pamaci, Aji Priyatna kepada sejumlah awak media usai acara Paguyuban Pelangi Kota Cirebon dalam menyikapi persoalan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di salah satu hotel di kawasan Jalan Siliwangi. Selasa (12/8/2025).
“Dalam wacana kita memang mengutamakan dialog, namun, dalam dialog tidak ada titik temu, ya mungkin kita akan melakukan aksi di tanggal 11 September 2025. Dan ini kami serius.” kata Aji.
Menurutnya, perjuangan Pamaci tidak hanya menyangkut penolakan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan, tetapi ada berbagai permasalahan lain, terutama kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Cirebon yang dinilai tidak optimal.
“BUMD sekarang kondisinya tidak sehat semua dan itu yang kami tuntut untuk diperbaiki. Jangan sampai masyarakat dibebani pajak tinggi hanya karena BUMD tidak bisa menghasilkan.” imbuhnya.
Ia menilai, seharusnya pemerintah daerah melihat secara menyeluruh. Tidak fokus pada kebijakan kenaikan pajak, tetapi juga membenahi sumber pendapatan daerah lain yang selama ini dinilai tidak maksimal.
“Kalau dilihat dari hulu ke hilir, tidak hanya masalah kenaikan PBB saja, tapi harus ada sumber lain yang menghasilkan. Yang saya lihat, BUMD sangat lambat sekali.” pungkasnya. (Yus)
