Cirebon

Gelar Panjang Jimat Pada Puncak Acara Maulid Nabi Muhammad SAW di Keraton Kasepuhan Cirebon

24
×

Gelar Panjang Jimat Pada Puncak Acara Maulid Nabi Muhammad SAW di Keraton Kasepuhan Cirebon

Share this article
IMG 20250907 WA0053
IMG 20250907 WA0053

CIREBON, GemaMadani.com – Ribuan warga dari berbagai daerah memadati Keraton Kasepuhan Cirebon, untuk menghadiri dan menyaksikan prosesi sakral Panjang Jimat dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, di Keraton Kasepuhan, Kelurahan Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon. Jum’at (5/9/2025) malam.

Tradisi yang diwariskan sejak masa Syekh Syarif Hidayatullah-Sunan Gunung Jati, Wali Sanga ini menjadi agenda budaya dan religi paling dinanti masyarakat setiap tahun. Sejak pagi, masyarakat berdatangan memenuhi kompleks Keraton Kasepuhan, bergabung dengan keluarga keraton, tokoh agama, dan para abdi dalem, mager sari yang terlibat langsung dalam prosesi.

Tidak hanya masyarakat dan Forkopimda Kota Cirebon, acara Panjang Jimat juga diikuti raja serta sultan dari berbagai keraton se-Nusantara. Bahkan sejumlah tamu mancanegara, termasuk delegasi dari Afrika Selatan, turut menyaksikan jalannya prosesi.

Prosesi dipimpin langsung Patih Anom Pangeran Raja Muhammad Nusantara bersama Patih Sepuh Keraton Kasepuhan, Pangeran Raja Goemelar Soeryadiningrat. Puncak acara ditandai dengan arak-arakan nasi jimat dari dalam keraton menuju Langgar Agung Keraton Kasepuhan.

“Tradisi Panjang Jimat ini merupakan puncak peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Rengrengan atau arak-arakan yang dilaksanakan memiliki makna filosofis tentang kelahiran Nabi Muhammad SAW,” jelas Patih Anom Pangeran Raja Muhammad Nusantara.

Ia menuturkan, tradisi ini sudah dijalankan sejak Keraton Kasepuhan didirikan pada tahun 1530 dan terus dilestarikan hingga kini.

“Jumlah piring panjang yang diarak sebanyak 36, sementara lilin pengiringnya sekitar 38, masing-masing memiliki makna yang bersumber dari Al-Qur’an,” ungkapnya.

Selain menjelaskan filosofi tradisi, Patih Anom juga menyampaikan harapan bagi bangsa Indonesia agar segera pulih dari berbagai persoalan yang dihadapi.

Tradisi Panjang Jimat bukan hanya perayaan keagamaan, melainkan juga simbol kearifan lokal yang memperkuat identitas Cirebon sebagai kota wali sekaligus pusat kebudayaan Islam di Nusantara. (Yus)

Baca Juga :  Pemkot Cirebon Dukung Atlet ASIAFI Tampil di Ajang Festival Olahraga Rekreasi Nasional

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *