Kuningan

Heboh! Didepan Kantor Bupati Kuningan, Ada Spanduk Boikot ‘Bapa Aing Gubernur Konten’

96
×

Heboh! Didepan Kantor Bupati Kuningan, Ada Spanduk Boikot ‘Bapa Aing Gubernur Konten’

Share this article
GemaMadani.com - Heboh! Didepan Kantor Bupati Kuningan, Ada Spanduk Boikot ‘Bapa Aing Gubernur Konten
Foto : Istimewa

KUNINGAN, GemaMadani.com – Tidak seperti biasanya, yang melintas di depan Kantor Bupati Kuningan, matanya tertuju dengan terbentang spanduk bertuliskan “Bapa Aing Geus Teu Butuh Media, Boikot Gubernur Konten.”

Ini merupakan aksi damai yang dilakukan sejumlah awak media di Kabupaten Kuningan. Ini merupakan buntut dari efisiensi anggaran dari Dedi Mulyadi Gubernur Jawa Barat.

Lantaran terpajang tepat di pusat Kota spanduk tersebut mengundang penasaran para pengendara yang melintas. Terlebih, malam nanti, Gubernur yang dikenal aktif di konten di media sosial itu, dijadwalkan akan datang ke Pesta Rakyat di Lapangan Pandapa Kuningan.

Salah seorang Jurnalis Kuningan, Ali mengungkapkan, aksi tersebut merupakan respon atas pernyataan Dedi Mulyadi yang mengklaim pemangkasan anggaran iklan ke media, dari 50 Miliar menjadi 3 Miliar.

Hal itu terlontar saat dirinya mendapat sindiran tajam dari Gubernur Kaltim dengan sapaan ‘Gubernur Konten’. Namun, respon monohok ditunjukan Dedi Mulyadi dengan memamerkan konten konten viralnya yang berhasil memangkas belanja iklan di Jawa Barat.

Ditengah-tengah wartawan lainnya, Ali menyampaikan bahwa apa yang disampaikan Dedi Mulyadi dengan konten pribadinya, justru membuat awak media merasa tersakiti.

“Kembali, jangan sampai kalimat kalimat yang disampaikan di media sosial, justru malah menyakiti kita sebagai jurnalis. Jadi, ya minta diralat saja lah, terlepas adanya effisiensi, kita maklumi, situasi negara sedang tidak baik-baik saja. Tapi, pada intinya, kita juga ikut perih dengan adanya effisiensi. Tapi, jangan sampai, sudah perih, disakiti gitu,” ungkapnya dihadapan sejumlah awak media, Jum’at, (2/5/2025).

Lebih lanjut, baik Ali maupun wartawan lainnya menuturkan bahwa, penerapan effisiensi juga tidak hanya diterapkan kepada masyarakat, melainkan pejabat pun seharusnya merasakan.

“Ya kalau memang mau effisiensi, ya semuanya merasakan. Jangan sampai effisiensi ini hanya berlaku untuk masyarakat, tapi juga berlaku untuk pejabat. Seperti itu yang kita harapkan, makanya kenapa kita nulis ada kalimat boikot, ya banyak keluhan keluhan teman-teman media. Diluar Kuningan pun ada yang sering curhat gitu kan, bahwa perlakuan saat ini berbeda,” kata Ali. (Yus)

Baca Juga :  Turnamen Antar Universitas, BARA FC USK Majalengka Tampil Meyakinkan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *